
Enamdewa – Suku Tionghua memiliki kebudayaan yang paling kompleks dan sudah tersebar keseluruh penjuru didunia. Hal itu karena banyaknya orang China yang memilih untuk berimgrasi ke luar negeri. Kebudayaan Tionghoa mencerminkan nilai luhur kebiasaan dan bakti kepada leluhur.
Berbagai festival yang sering di tampilan merupakan salah satu cara untuk memamerkan kekayaan budaya Tionghoa. Meskipun kebudayaan Tionghoa merupakan kebudayaan yang paling tua dan sudah ada ada sejak zaman dulu namun tetap bertahan hingga saat ini. Berikut 8 Festival Budaya Orang Tionghoa.
1. Festival Tahun Baru Imlek / Chun Jie
Tahun Baru Imlek atau yang sering di sebut dengan istilah Festival musim semi, merupakan hari untuk memperingati pergantian musim dari musim dingin ke musim semi. Tahun Baru Imlek dirayakan oleh umat tionghoa dengan sangat meriah seperti menggantung berbagai pernak Pernik, lampion merah, menempelkan kertas yang bertuliskan FU, hingga memamerkan bebagai festival seperti tarian naga dan barongsai.
2. Festival Yuan Xiao Jie / Cap Go Meh
Festival Cap Go Meh atau yang sering di sebut dengan hari Yuan Xiao Jie jatuh pada tanggal 15 bulan pertama penanggalan imlek. Perayaan Cap Go Meh merupakan perayaan terakhir untuk memperingati perayaan imlek.
Berbagai festival di tampilkan pada perayaan Cap Go Meh seperti tarian barongsai, tarian naga, atraksi beladiri wushu, pergelaran alat musik tradisional china hingga pertunjukan tarain wayang China khas negeri tiongkok.
Di berbagai daerah di Indonesia seperti di Kalimantan, Jakarta, manado tentunya melakukan upacara kirab atau turun ke jalan raya dengan menggotong kio/usungan yang di muat arca para dewa. Bahkan ada acara lokthung atau Thang sin.
3. Festival Cheng Beng / Qing Ming Jie
Festival Cheng Beng ialah hari dimana masyarakat Tionghoa melakukan ziarah ke pemakaman para leluruh atau keluarga yang sudah meninggal. Berbagai kegiatan yang dilakukan pada hari Cheng Beng seperti membersihkan pemakaman hingga bersembahyang dengan membawa buah-buahan, kue, makanan, karangan bunga dan membakar berbagai bentuk kertas seperti uang dan baju yang di percaya dapat di gunakan oleh para leluhur yang sudah meninggal.
Festival Ceng Beng biasanya jatuh pada tanggal 5 april kalender masehi. Kegiatan ini di lakukan sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur kita yang sudah meninggal.
4. Festival Duan Wu / Duan Wu Jie
Festival Duan Wu biasanya di rayakan oleh masyarakat tionghoa dengan mengadakan perlombaan perahu naga. Namun perayaan ini lebih dikenal dengan hari makan bakcang.
Tujuan Festival Duan Wu ini di rayakan untuk memperingati hari seorang patriot yang bernama Qu Yuan yang meninggal dunia akibat bunuh diri dengan cara terjun ke sungai. Hal itu di lakukan karena kecintaanya kepada negara dinasti Chu. Festival ini di rayakan pada tanggal 5 bulan 5 penanggalan imlek.
5. Festival Qi Xi / Qi Xi Jie
Festival Qi Xi merupakan hari valentine paling romantic untuk orang tionghoa. Festival Qi Xi memperingati kisah romantis antara pengembala “Niu Liang” dengan gadis penenun yang bernama Zhi Nu yang bertemu hanya sekali dalam setahun.
Festival Qi Xi / Qi Xi Jie jatuh pada tanggal 7 bulan 7 penanggalan imlek. Pada malam Qi Xi para gadis-gadis muda melakukan permohonan dan memohon doa untuk meningkatkan keterampilan seni dan juga memohon agar bisa mendapatkan suami yang setia dan mencintainya hingga akhir hayatnya.
6. Festival Tiong Ciu / Zhong Yuan Jie
Festival Tiong Cui merupakan festival musim gugur yang identik dengan makan kue pia/ kue bulan dan merupakan hari raya panen. Pada zaman dinasti Zhou seluruh umat tionghoa merayakan hari Tiong Cui dengan memuja bulan. Pada festival Tiong Cui umat tionghoa mengirimkan kue bulan yang bergambar kelinci kepada kepada family sebagai simbol kekeluargaan.
Bentuk perayaan di laksanakan dengan sangat meriah dengan makan kue bulan, pesta lentera berkumpul bersama keluarga untuk menikmati pemandangan bulan yang sangat terang. Festival Tiong Cui jatuh pada tanggal 15 bulan 8 penanggalan imlek.
7. Festival Chong Yang / Chong Yang Jie
Festival Chong Yang / Chong Yang Jie jatuh pada tanggal 9 bulan 9 pada penanggalan imlek (hokkian:kaw-kaw). Festival Choung memiliki makna panjang umur dan juga dirayakan sebagai hari lansia untuk warga Tiongkok.
Menurut maknanya kata Chong Yang berarti nomor “yang” double (2kali) atau positip dan angka Sembilan jiu merupakan angka tertinggi dari angka-angka (nomor) lainnya. dan mempunyai bunyi yang sama dengan “jiu jiu” yang berarti lama-lama. Maka sering diartikan dengan panjang umur.
Festival Chong yang paling ramai di rayakan di Hongkong dan daratan tiongkok. Sedangkan untuk Masyarakat Tionghoa di Asia tenggara jarang di rayakan.
8. Festival Ronde
Festival Ronde sering di sebut dengan festival musim dingin yang merupakan festival yang terpenting bagi orang tionghoa. Pada Festival ini umat Tionghoa membuat kue onde-onde dan memakannya bersama keluarga. Menurut asal-usulnya festival ini ialah filsafat Yin dan Yang sebagai lambang keseimbangan dan keharmonisan dalam alam semesta.
Festival Ronde ini jatuh pada tanggal 15 bulan 7 penanggalan imlek, dan ada versi yang mengatakan bahwa pada saat memakan ronde maka umur kita akan bertambah satu tahun.
Selain 8 Festival Budaya Orang Tionghoa yang kami sebutkan di atas, masih banyak lagi loh perayaan budaya tionghoa yang ada hingga saat ini.
BACA JUGA: Selain China Airlines, Garuda Kerja Sama dengan 20 Maskapai Asing