
Pilpres 2019 kembalinya Politik Tionghoa – demonstrasi 212 merupakan titik balik dalam politik Indonesia. Dimana menandai kemenangna politik indentitas, walau Jokowi dan Prabowo sama-sama untuk menginginkan suara dari minoritas Tionghoa Indonesia di Pilpres 2019. Dimana juga kedua capres tersebut tidak ada yang secara terbuka mengakui hal tersebut. Politik ini juga kembali memainkan peranan penting dalam perebutan suara dalam pemilu yang sudah lewat pada tanggal 17 April yang sudah lewat.
Pilpres 2019 kembalinya Politik Tionghoa
Seperti yang sudah diketahui, dua kandidat di pilpres 2019 ini. Sama-sama mencari dukungan dari Etnis Tionghoa di Indonesia. Namun, dalam keadaan sensitif mengenai hubungan ras, keduanya tidak berani untuk mendekati Etnis Tionghoa secara terbuka. Salah satunya adalah ucapan yang tercermin memberikan selamat kepada Etnis Tionghoa dengan tahun baru imleknya di Twiter.
Pada peringatan Imlek pada bulan yang sudah lewat, Presiden Jokowi melalui akun twiternya mengucapkan “ Selamat Tahun Baru Imlek, Untuk yang merayakan Gong Xi Fa Cai “. Tentunya ucapan Jokowi tersebut, sangat mirip dengan ucapan yang pernah dikatakanya pada pada tahun yang sudah lewat.
Tidak Warga Tionghoa
Pemilih Tionghoa Indonesia terdari dari sekitar 2 persen dari 193 juta pemilih. Yang memenuhi syarat untuk memilih dalam Pilpres pada 17 April yang lewat. Walaupun dengan jumlah yang relatif kecil, tentunya Etnis Tionghoa sangat sanagat berperan penting di persaingan pemilu yang sangat ketat ini. Seberapapun persentase mereka, Anggota masyarakat yang kaya dicari untuk menyuntikkan dana kampanye tentunya Pilpres 2019 kembalinya Politik Tionghoa.
Jokowi telah menghadapai serangan saat dirinya terlalu simpatik terhadap komunitas Tionghoa. Tentunya alasannya sebagai besar karena, persahabatannya dengan Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama. Yang merupakan Etnis Tionghoa beragama Kristen yang lebih dikenal sebagai wakilnya pada saat jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Dengan naiknya Jokowi kembali pada Pilpres 2019 kembalinya Politik Tionghoa mulai nampak, dengan ini juga menjadikan jokowi banyak musuh. Politik identitas tampaknya berada di balik sejumlah keputusan dalam kampanye pemilihan ulang Jokowi. Walaupun Jokowi mungkin tulus dalam keyakinannya pada Pluralisme. Salam dua periode dari enamdewa.net, untuk Jokowi.
Baca Juga : Dewa Rejeki Etnis Tionghoa